Lanjut S2 atau Kerja? - Buat kamu yang mendekati garis finish studi alias semester akhir, atau kamu freshgraduate yang sedang bimbang menentukan pilihan antara melanjutkan studi S2 atau kerja saja diperusahaan atau berdikari membangun usaha.
Pada prinsipnya kuliah adalah bagaimana kamu mendalami keilmuan tertentu dan membangun portofoliomu dengan berbagai prestasi dan pengalaman, bukan upaya menunda waktu untuk menganggur, apalagi hanya sekedar meningkatkan gengsi.
Apapun pilihanmu, baik melanjutkan studi magister atau kerja. Keduanya memiliki konsekuensi masa depan yang harus siap kamu hadapi dan keduanya pula merupakan sebuah tanggung jawab yang harus kamu emban dengan tuntas dan seerius.
Sebelum memutuskan pilihan diantara dua hal tersebut diatas, perhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini agar kamu tidak asal memutuskan apalagi gegabah mengambil pilihan, tentu dengan tujuan meminimalkan ketidak sesuaian antara keadaan, kebutuhan, dan kemampuan.
1. Passion
Kenali passionmu, sebuah ungkapan lawas yang masih sangat relevan untuk didalami, sebagai langkah awal membangun diri, karir maupun studi. Yap, sebenarnya mngenali passion itu ya sejak jauh-jauh hari sebelum kamu menentukan masuk SMK, MA atau SMA bukan pada waktu lulus kuliah.
Tapi setiap orang memang memerlukan waktu yang beragam untuk mencari dan kemudian menemukan passionnya, sebab passion itu memang harus dicari bukan tiba-tiba muncul begitusaja.
Passion bisa membantumu dalam menentukan pilihan antara lanjut S2 atau kerja, jika passionmu berkutat diseputar dunia akademik seperti meneliti, mengajar, mendalami keilmuan tertentu sampai menjadi ahli, membuat karya ilmiah, mengejar profesi tertentu yang mengharuskanmu lulus S2 (dosen, notaris, psikolog, dll) maka melanjutkan S2 selayaknya harus kamu perjuangkan, tapi jika passionmu lebih kepada hal-hal yang bersifat praktis dan aplikatif (wirausaha atau berkarir diperusahaan) maka jangan ragu memutuskan pilihan untuk bekerja.
2. Latar Belakang Pendidikan
Tentu selain menggunakan pertimbangan passion kamu juga harus mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk memfollow up pilihanmu tersebut, bukan hanya sekedar memilih tanpa benar-benar tau dengan apa yang kamu pilih, salah stunya dengan memperhatikan Background pendidikanmu.
Ada jurusan yang memerlukan pendidikan magister untuk memperoleh syarat keprofesian tertentu seperti disebutkan diatas, sebagai contoh untuk menjadi psikolog kamu wajib hukumnya lulus S2 psikologi baru kamu bisa disebut psikolog, begitu juga dengan dosen kamu wajib lulus S2 baru bisa melamar keberbagai perguruan tinggi sebagai dosen, begitu juga notaris dan lain sebagainya.
Maka yang kedua setelah mempertimbangkan passion adalah memperhatikan latar belakang pendidikanmu, apakah dengan S1 sudah cukup atau mengharuskan untuk melanjutkan S2 agar memperoleh legalitas tertentu, kembali lagi ke passion dan planing hidupmu masing-masing.
3. Penglaman
Pengalaman selain merupakan guru terbaik, pengalamn juga kualifikasi termenarik. Maksudnya adalah melanjutkan S2 ataupun kerja, kamu membutuhkan pengalaman. saat kamu memutuskan untuk kerja disuatu perushaan pastikan kamu memiliki pengalaman seperti aktif disuatu organisasi, mengikuti kepanitiaan tertentu, menyabet prestasi tertentu, pengalaman praktek kerja sekian lama, dll sehingga lamaran pekerjaanmu akan menonjol.
Jikapun selama kuliah kamu kurang aktif dan tidak cukup memiliki banyak pengalaman, jangan berkecil hati, kamu masih bisa memperkaya CV dan menonjolkan dirimu dengan mengikuti berbagai pelatihan bersertifikat baik online maupun offline sehingga kamu memiliki nilai plus tersendiri.
Begitu juga saat kamu melanjutkan studi magister, kamu harus memiliki pengalaman seperti menulis karya ilmiah, seperti makalah, jurnal, dll, presentasi depan banyak orang, memiliki tingkat literasi yang baik, aktif di kegiatan keakademisan seperti mengkuti seminar, workshop, dll.
Kalo kamu selama kuliah S1 cuma copy paste dinternet saat bikin makalah atau jurnal, saat presentasi kelompok cuma jadi operator powerpoint, baca buku malas apa lagi beli buku, ikut seminar gak pernah, gemar sekali titip absen, gak punya planning apapun saat memutuskan ambil S2, ya kemungkinan besar kamu akan keteteteran di pascasarjana dan untuk apa juga. mending cari kerja ajah udah sambil memperbaiki diri dan upskilling. saran ajah ini mah hehe
Jadi soal kerja dulu atau lanjut kuliah S2 ada dipertimbangan dan keputusanmu, jika kamu memang sudah jenuh dengan duni perkuliahan, maka bekerjalah, didunia kerja ada berbagai tantangan yang tidak kamu temukan di bangku perkuliahan, semisal merencanakan suatu project, kerjasama antar tim, menjaga mood si bos, dikejar deadline yang membuatmu ada dibawah tekanan, dll semua itu akan menjadi soft skill mu.
Yang terpenting jangan tergesah-gesah dalam mengambil keputusan, calm down ketika kamu lelah, kalah dan jengah. Berisitirahatlah dulu dan setelah itu cepat-cepatlah bangkit kembali kejar mimpi-mimpimu. Sebab kuliah pasca sarjana maupun kerja kedua pilihan tersebut memiliki plus-minusnya masing-masing.
Post a Comment