Bingung Mengambil Keputusan? Coba Cara Ini - Berpikir Strategis Untuk Mengambil Keputusan
Keputusan terbaik berasal dari metode yang tepat. Kali ini saya akan
membahas buku The Decision Book karya Mikael Krogerus dan Roman Tschoppeler. Buku
ini membahas cara membuat keputusan yang efektif. Mikael menuliskan 50 model
pengambilan keputusan yang bisa kamu pelajari dan sesuai dengan kebutuhan yang
kamu hadapi saat ini.
Ketika kita berada dalam situasi yang tidak pasti, kita butuh cara
menyusunnya untuk lebih terstruktur sehingga kita bisa melihat hal tersebut
dengan lebih jernih. Kebenaran sebuah pilihan bisa bervariasi tergantung waktu,
apa yang kelihatannya sebagai pilihan yang salah hari ini mungkin saja dimasa
depan merupakan pilihan terbaik, semua tergantung pada linimasa yang kamu lihat.
Saya merangkumnya menjadi tiga hal penting dari buku ini:
Pertama, cara meningkatkan kemampuan diri
Untuk membuat keputusan yang baik semua harus dimulai dari diri
sendiri, kamu harus punya cara pikir yang tepat sehingga hal ini akan membantu
kamu dalam mengambil keputusan. Mantan presiden Amerika Serikat bernama Dwight Eisenhower
pernah berkata “keputusan yang mendesak jarang sekali merupakan keputusan yang penting”.
Sebagai gambaran Eisenhower dianggap sebagai ahli dibidang manajemen
waktu dan punya kemampuan untuk bekerja dengan efisien. Maklum saja selama dua
periode nya sebagai presiden Amerika Serikat Eisenhower memimpin pembangunan
sistem jalan raya antar negara bagian, mendirikan NASA, mengakhiri perang korea,
menyambut Alaska dan Hawaii kedalam bagian dari Amerika Serikat dan berhasil menjaga
perang dingin dengan Rusia tetap stabil. Bagaimana caranya Eisenhower bisa
begitu produktif?
Sederhananya, dia bisa membedakan mana yang penting dan mendesak. Tugas
mendesak adalah jenis aktivitas yang harus segera diselesaikan dan membutuhkan
perhatianmu sekarang. Jika kamu hanya fokus pada tugas mendesak maka kamu jadi
reaktif, terburu-buru dan memiliki pandangan yang sempit.
Sedangkan tugas penting adalah jenis aktifitas yang berkontribusi pada
tujuan jangka panjang. Jika kamu melakukan aktivitas ini efek tidak langsung
terasa sehingga mudah sekali untuk tidak dikerjakan, namun hal ini akan
menjauhkan kamu pada Tujuan Ideal yang kamu harapkan. Eisenhower lalu
membaginya menjadi empat kuadran:
Pertama penting dan mendesak, maka harus
dikerjakan segera. Kedua penting tapi tidak mendesak, tentukan kapan
waktu untuk mengerjakannya. Ketiga mendesak tapi tidak penting,
delegasikan tugas ini kepada orang lain. Keempat tidak penting dan tidak
mendesak, stop kerjakan atau nanti saja.
Metode tersebut dikemudian hari akan dikenal sebagai Eisenhower
matriks, ini merupakan alat sederhana agar kita mampu menghasilkan hal besar di
masa depan disamping mengerjakan pekerjaan harian. Bagaimana cara kita
menentukan pilihan ketika berada dalam sebuah dilema?
Ada cara yang menarik yaitu menggunakan The Rubber Band Model
cara ini dibuat untuk membantu seseorang dalam memilih dari dua pilihan. Ibaratnya
kamu dalam posisi terjepit diantara dua karet gelang, keduanya berusaha menarik
kamu ke sisi mereka, karet gelangn yang satu menahan kamu untuk bergerak maju
sedangkan disisi yang lain menarik kamu untuk mendekat. Ketika kamu berhasil
mengidentifikasikan apa yang menahanmu dan apa yang menarik untuk maju maka
kamu akan lebih mudah dalam mengambil sebuah keputusan.
Kedua memahami orang lain dengan lebih baik
apa yang kamu butuhkan mungkin tidak sesuai dengan apa yang kamu
inginkan. Pada tahun 1943 psikolog Amerika Serikat bernama Abraham Maslow
menjelaskan teori tentang lima kebutuhan dasar manusia dengan menggunakan
piramida.
Kebutuhan di bawahnya harus dipenuhi dulu sebelum seorang bisa
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Dua kebutuhan dalam piramida paling bawah
yaitu fisiologis dan keamanan. Kebutuhan ini disebut sebagai kebutuhan dasar,
untuk bertahan hidup manusia perlu memenuhi kebutuhan fisiologisnya yang
berarti sandang, pangan dan papan. Barulah ia memenuhi kebutuhan akan rasa aman
dan terhindar dari bahaya.
Jika sudah, selanjutnya manusia tersebut memenuhi kebutuhan
psikologisnya yang digambarkan melalui dua tangga piramida yaitu kebutuhan akan
kasih sayang dan penghargaan. Kasih sayang berisi kebutuhan manusia untuk
memiliki hubungan yang intim dengan pasangan atau teman dekat, sedangkan penghargaan
berisi kebutuhan manusia untuk status sosial atau pencapaian pribadi.
Jika sudah terpenuhi semua barulah kamu berada ditingkat piramida
tertinggi yaitu aktualisasi diri. Ini merupakan kebutuhan manusia dalam
mewujudkan dan mengembangkan potensi diri yang dapat dipenuhi melalui
pendidikan atau pengembangan keahlian. Apakah lebih baik bekerjasama atau
mementingkan kepentingan diri sendiri?
Ada sebuah pendekatan dikenal sebagai The Prisoner's Dilemma, dua
orang terduga pelaku kejahatan dicurigai melakukan kejahatan bersama-sama,
hukuman terberatnya adalah 10 tahun penjara, dua terduga kejahatan tersebut
Lalu ditempatkan pada sel yang berbeda, mereka diberikan tawaran yang sama
apabila dia mengaku kalau mereka melakukan kejahatan berdua dan temannya diam
maka dia bebas dan temannya akan menjalani 10 tahun penjara, jika mereka berdua
memilih untuk diam hingga terbukti bersalah di pengadilan maka mereka mungkin
dipenjara sekitar 2 tahun, tapi apabila mereka berdua mengaku melakukan
kejahatan maka masing-masing akan dipenjara lima tahun. Apa yang harus kamu
lakukan bila ada diposisi mereka?
Solusi terbaik yaitu Bagaimana kita bisa fokus pada kepentingan yang
lebih besar daripada kepentingan pribadi. Misalnya kita bisa mulai bekerjasama
dengan rekan kita dulu di tahap pertama, barulah tahap kedua kita melakukan apa
yang dilakukan oleh rekan kita di tahap pertama.
Ketiga cara meningkatkan hubungan dengan orang lain
Apakah Tim kamu merupakan orang yang tepat dipekerjaannya sekarang?
ini tentu saja pertanyaan yang penting, kamu bisa mulai dengan menilai keahlian
yang mereka miliki, ingat kamu harus bisa membedakan antara soft skill dan hard
skill.
Softskill bisa dicontohkan seperti motivasi, inisiatif, seberapa dapat
diandalkan dan sebagainya. Sedangkan hardskill bisa dicontohkan sebagai keahlian
spesifik yang membantu pekerjaan, misalnya keahlian komputer, bahasa yang
dikuasai, kemampuan akuntansi dan sebagainya. Untuk setiap keahlian berikan
skor antara nol hingga 10, tentukan skor minimal yang harus dikuasai orang
tersebut untuk pekerjaan yang dijalaninya sekarang, misalnya anggota tim kamu
harus memiliki keahlian berbahasa Inggris minimal 6, nah sekarang nilai anggota
tim kamu berdasarkan skor tersebut, dari penilaian ini kamu jadi bisa mengukur
kekuatan dan kelemahan setiap anggota tim namun perlu diingat tim yang baik
tidak berisi dengan keahlian orang yang mirip, namun berisi berbagai tipe orang
dengan keahlian berbeda sehingga menghasilkan hasil yang luar biasa.
Ingat detiap karyawan butuh pendekatan yang berbeda tergantung dari
tingkat keahlian yang dimilikinya, kamu bisa menggunakan hersey-blanchard model
atau yang biasa dikenal sebagai kepemimpinan berdasarkan kondisi:
Pertama, instructing
Ketika karyawan baru atau fresh graduate mulai bekerja mereka butuh
kepemimpinan yang kuat, saat itu biasanya karyawan memiliki motivasi kerja yang
tinggi tapi tingkat keahlian mereka masih rendah, dalam kondisi tersebut
karyawan harus diberikan perintah dan instruksi yang jelas.
Kedua, koaching
Difase ini tingkat keahlian karyawan sudah meningkat, namun karena
tingkat stres yang mulai naik dan euforia bekerja sudah turun, maka tingkat
motivasinya juga ikut turun. Difase ini seorang pemimpin harus fokus membimbing
dan mengarahkan, biarkan mereka menemukan jawabannya sendiri.
Ketiga, suporting
Difase ini tingkat keahlian Karyawan sudah jauh meningkat namun
tingkat motivasinya bisa bervariasi, entah sudah turun jauh hingga akhirnya
mereka demotivasi atau malah sudah mengundurkan diri atau malah naik lagi
karena diberikan kebebasan untuk berkarya. Misalnya karyawan diberikan
kesempatan untuk memberikan ide atau saran bagi perusahaan.
Keempat, delegating
Difase ini karyawan diberikan kontrol penuh atas kerjanya, tingkat
motivasi juga tinggi mereka diberikan kebebasan untuk proyek yang mereka jalani
dan cara memimpin tim, jika sudah begitu kamu tidak perlu banyak ikut campur,
asalkan arahan besar yang jelas mereka mampu bekerja dengan baik. Setiap hari
kita pasti membuat keputusan dari hal kecil hingga hal besar, dengan metode
yang tepat maka kita mampu mengambil keputusan terbaik.
Artikel ini diadaptasi dari konten channel youtube:
Si Kutu Buku dengan judul Cara Berpikir Strategis |The Decision Book
Post a Comment