Tips Fresh Graduate Lolos Interview dan Penyebab Gagal Lolos dalam Interview
Sebagai fresh graduate, memasuki dunia kerja bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama saat menghadapi interview kerja pertama kali. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu sukses dalam interview kerja, serta penyebab umum yang perlu dihindari agar tidak gagal di tahap ini.
1. Persiapkan Diri dengan Memahami Perusahaan dan Posisi yang Dilamar
Kenapa Ini Penting?
Banyak fresh graduate hanya fokus pada bagaimana menjawab pertanyaan, tetapi lupa untuk memahami perusahaan yang mereka lamar. Interviewer ingin tahu apakah kamu benar-benar tertarik bekerja di perusahaan mereka atau sekadar mencari pekerjaan apa saja.
Tips Aplikatif:
- Research perusahaan: Baca profil perusahaan di situs resminya, pahami visi, misi, serta budaya kerjanya. Kamu juga bisa cari berita terbaru atau hal menarik terkait perusahaan untuk disampaikan saat interview.
- Pelajari posisi yang dilamar: Cermati deskripsi pekerjaan dan sesuaikan dengan skill yang kamu miliki. Cobalah mencari tahu siapa saja yang sudah bekerja di posisi serupa lewat LinkedIn untuk memahami tantangan apa yang mungkin dihadapi.
Contoh storytelling: Bayangkan kamu melamar di perusahaan A, yang terkenal inovatif dan berfokus pada teknologi ramah lingkungan. Jika kamu bisa menyebutkan satu inisiatif mereka yang membuat kamu tertarik, seperti program "Go Green", itu akan menunjukkan bahwa kamu sudah mempelajari perusahaan dan benar-benar tertarik untuk bergabung.
2. Perhatikan Bahasa Tubuh dan Sikap
Kenapa Ini Penting?
Bahasa tubuh memberikan pesan yang kuat. Sebagai kandidat, kamu perlu terlihat percaya diri tapi tidak sombong, sopan, dan antusias terhadap proses interview.
Tips Aplikatif:
- Jaga kontak mata dengan pewawancara untuk menunjukkan ketertarikan dan kepercayaan diri.
- Jabat tangan yang tegas (tidak terlalu lemah atau keras) jika dimungkinkan.
- Tersenyumlah secara alami saat menjawab pertanyaan, ini bisa membuat suasana lebih hangat.
Contoh storytelling: Saat interview, ada calon karyawan yang terlihat gugup, jarang tersenyum, dan selalu melihat ke bawah. Pewawancara mungkin merasa bahwa dia kurang antusias atau tidak percaya diri, meskipun secara kemampuan dia memenuhi kualifikasi. Hindari sikap seperti ini dengan melatih bahasa tubuh di depan cermin.
3. Siapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum
Kenapa Ini Penting?
Banyak pertanyaan dalam interview yang bersifat standar, seperti “Ceritakan tentang diri Anda” atau “Apa alasan Anda melamar di perusahaan kami?”. Dengan persiapan, kamu bisa memberikan jawaban yang padat dan relevan.
Tips Aplikatif:
- Pahami kekuatan dan kelemahan kamu: Saat ditanya tentang kelemahan, berikan jawaban yang jujur tapi sertakan langkah yang kamu ambil untuk memperbaikinya.
- Jelaskan pencapaian atau pengalaman relevan: Jika belum punya pengalaman kerja, ceritakan kegiatan organisasi, proyek, atau magang yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
Contoh storytelling: Seorang fresh graduate yang aktif di organisasi kampus bisa menyebutkan bagaimana dia mengembangkan kemampuan teamwork saat mengerjakan proyek event besar. Hal ini menunjukkan bahwa dia punya kemampuan kerjasama yang mungkin relevan di posisi yang dilamar.
4. Tunjukkan Adaptabilitas dan Keinginan Belajar
Kenapa Ini Penting?
Sebagai fresh graduate, kamu mungkin belum punya banyak pengalaman praktis. Karena itu, tunjukkan bahwa kamu siap belajar dan beradaptasi.
Tips Aplikatif:
- Saat ditanya soal kelemahan atau area yang kurang dikuasai, jawab dengan sikap optimis dan beri contoh tindakan nyata yang sedang kamu lakukan untuk memperbaiki diri.
- Sebutkan skill atau teknologi baru yang ingin kamu pelajari atau yang sedang kamu coba pelajari. Hal ini akan menunjukkan keinginan kamu untuk terus berkembang.
Contoh storytelling: Misalnya, jika kamu melamar posisi digital marketing, kamu bisa menyebutkan bahwa kamu sedang mengambil kursus online terkait SEO atau analitik, meskipun itu baru sebatas pengetahuan dasar.
5. Evaluasi Diri dan Berikan Follow-up
Kenapa Ini Penting?
Interview bukan hanya tentang menjawab pertanyaan, tetapi juga memberikan impresi yang kuat. Memberikan follow-up setelah interview menunjukkan keseriusan kamu.
Tips Aplikatif:
- Setelah interview, kirimkan email singkat yang berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. Ini bisa memperlihatkan kesan profesional.
- Jangan ragu untuk bertanya mengenai proses selanjutnya atau kapan mereka akan memberikan keputusan. Ini menegaskan bahwa kamu serius.
Penyebab Umum Gagal dalam Interview
Kurangnya Persiapan: Interviewer bisa dengan mudah mengetahui jika kamu kurang persiapan. Jawaban yang tidak jelas atau tidak spesifik sering kali menjadi tanda bahwa kandidat tidak cukup riset.
Overconfidence atau Meremehkan Proses: Meskipun percaya diri itu baik, overconfidence dapat merugikan jika kamu terlalu santai atau tampak tidak serius.
Tidak Mampu Menghubungkan Skill dengan Kebutuhan Perusahaan: Perusahaan mencari solusi melalui perekrutan, jadi tunjukkan bagaimana kamu bisa berkontribusi pada perusahaan.
Fokus pada Gaji Lebih Awal: Meskipun penting, hindari bertanya langsung soal gaji kecuali pewawancara yang memulainya. Tunjukkan dulu bahwa kamu tertarik pada pekerjaan itu sendiri.
Body Language Negatif: Bahasa tubuh seperti melihat jam, menguap, atau terlalu gelisah bisa menunjukkan ketidaknyamanan dan ketidakseriusan.
Kesimpulan
Untuk lolos interview sebagai fresh graduate, persiapkan diri dengan baik, tunjukkan antusiasme dan keinginan belajar, serta hindari kesalahan umum yang bisa merugikan. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, peluang kamu untuk lolos interview bisa semakin besar.
Post a Comment